Pemilihan Umum atau Umumnya Pemilihan

Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah menetapkan bahwa sistem pemerintahan yang digunakannya adalah demokrasi. Sebagaimana diketahui secara umum bahwa demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Dalam sistem pemerintahan ini rakyat memegang kekuasaan tertinggi dalam sebuah negara, suara rakyat bak kebenaran mutlak yang harus dijalankan karena memang berasal dari musyawarah mufakat yang telah disepakati bersama.

Sebuah sistem demokrasi bukan berarti masing-masing rakyat berhak mengatur orang lain, kalau begitu sama juga bohong, bukannya negara tertata dan teratur malah semakin ambyar dan ngelantur. Rakyat memilih sejumlah orang untuk dijadikan wakilnya dalam mengelola negara. Wakil rakyat dipilih oleh rakyat dari kalangan rakyat untuk mensejahterakan rakyat. Tak hanya dipilih, para wakil rakyat ini juga digaji, diberi upah atas kinerja mereka selama kurun waktu tertentu.

Kiranya demikian narasi singkat demokrasi menurut pengetahuan dan pemahaman saya.

Kadang langit cerah kadang juga hujan beserta petir
Kadang bersilat lidah sering juga dia mangkir
Memang sifat dasar manusia yang terkadang lupa untuk berpikir
Apalagi mengagungkan Sang Pencipta dengan dzikir

Kendi diatas meja cangkul didepan teras
Diberi amanah menjaga harta malah dikuras
Kendi dijungkir isinya tumpah
Hilang dzikir muncul serakah

Cangkul didepan teras dipindah kedalam
Hujan badai membasahi halaman
Muncul paling depan mas saat cahaya temaram
Mata yang rabun mengira pahlawan ternyata garangan

Bangsa Indonesia yang mempunyai landasan Pancasila dan UUD 1945 merumuskan asas pemilihan umum. Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Asas pemilu yang sangat bagus demi berlangsungnya kehidupan yang aman dan tenteram, makmur dan sejahtera. Gagasan yang bagus lahir dari pemikiran yang tulus kiranya saat ini banyak dipermainkan akal-akal bulus.

Beberapa kejanggalan menurut saya akan saya tulis tapi tidak perlu untuk dijadikan pertimbangan serius.

Yang pertama
Demokrasi yang katanya menempatkan rakyat pada posisi tertinggi dalam sebuah negara apakah sudah dilaksanakan ? Setahu saya rakyat selama ini banyak dipinggirkan. Demokrasi yang katanya bertujuan membangun kesetaraan kenapa saat ini banyak sekali kesenjangan ? Demokrasi yang katanya untuk kepentingan bersama kenapa seperti hanya untuk sebagian orang ?
Jawabannya sesuai fakta dilapangan.

Yang kedua
Dalam demokrasi katanya rakyat memilih secara langsung wakilnya tapi apakah mereka tahu betul siapa yang akan diberi mandat dan kepercayaan ? Katanya memilih langsung kenapa ada sejumlah orang yang sok memilihkan bahkan dengan bangga menjagokan pilihan, katanya persamaan ? Demokrasi yang katanya punya pemilu yang bersifat rahasia tapi kenapa hasil survey sudah diumumkan sebelum coblosan ? Apakah bukan berarti pemilu jadi kesia-siaan ?
Jawabannya bisa dibayangkan.

Yang ketiga
Demokrasi ini katanya untuk mewujudkan keberadilan dan kemakmuran kenapa setiap pemilu selalu gegeran ? Katanya pemilu adalah pesta demokrasi tapi kenapa yang namanya pesta kok ada intimidasi ? Katanya semua bersatu dalam persaudaraan tapi kenapa ada saja yang saling menjatuhkan ? Adu argumen dan gagasan memang diperlukan sebagai salah satu cara menentukan pilihan bagi orang awam, tapi kenapa gagasan dan argumen dari data palsu dijadikan pijakan ?
Jawabannya silahkan dipertimbangkan.

Yang keempat
Demokrasi yang katanya memberikan kebebasan menentukan pilihan kenapa dalam pelaksanaannya banyak yang karena keterpaksaan ? Memang bukan demokrasi liberal ataupun sekuler yang dijadikan patokan, tapi kenapa asas kebebasan seakan dibelenggu oleh orang-orang yang ditokohkan ? Katanya mencerdaskan kehidupan bangsa adalah salah satu tujuan negara, kenapa rakyat negara dipengaruhi sedemikian rupa sehingga tampak mereka adalah kaum yang terbodohkan ?
Jawabannya wallaahu a'lam.

Yang kelima
Katanya negara agamis yang percaya kepada Tuhan tapi kenapa terhadap sesama mahluk Tuhan saling menjatuhkan ? Katanya berdasarkan ketuhanan kenapa banyak yang lupa akan nilai keberagamaan ? Orang yang beragama akan memiliki kendali terhadap apapun yang dia lakukan tapi kenapa kerusuhan terjadi di berbagai bidang ? Bersumpah dengan kitab suci sebagai ungkapan kesetiaan pada Tuhan tapi kenapa isi kitabnya sedemikian mudah tidak dijalankan ?
Jawabannya baru kemungkinan.


Kita bangsa dengan peradaban yang luhur
Semoga tidak jadi bangsa undur-undur
Kita berharap adil dan makmur
Bukan luluh lantak dan hancur lebur
Indonesia negeri yang subur
Tapi akan morat marit bila penghuninya tidak bersyukur
Anugerah terindah manusia adalah akal sehat yang bisa menakar dan mengukur, sebaiknya disyukuri dengan berpikir objektif, luwes, dan lentur. Tidak mengesampingkan nilai-nilai luhur, dan tetap meruwat nilai-nilai yang baru dengan tadabbur.

Komentar